Pages

Saturday 15 June 2013

Kucintai Kau Dalam Diam

Untuk kedua kalinya aku berani menjatuhkan hatiku. Untuk kedua kali juga aku berani bermimpi. Berharap saat bangun nanti kamu akan jadi sosok yang hadir sebagai pengisi hati. Meski kutahu, bahwa mencintai kamu tak semudah seperti inginku. Tapi aku tetap bertahan, demi rasaku padamu, Sa.

Hati retak karena tingkahmu harus kurasakan juga. Hal ini terwujud kala kutahu -dari teman- bahwa kamu telah menjatuhkan pilihan hatimu pada dia -yang kurasa hampir sempurna-. Bagaimanapun juga aku turut bahagia atas keputusanmu itu. Walau hati harus bersembunyi dibalik kebohongan atas apa yang dirasa. Karena intensitas bertemu setiap hari di kelas itu merupakan cobaan bagiku. Cobaan yang membuatku harus belajar membedakan mana mimpi, dan mana realita. Meski kuakui ini memang sulit.



Entahlah Sa...
Kali ini kuakui aku belum bisa, hingga pada akhirnya kuputuskan diriku untuk mencintaimu diam-diam. Memang tak bisa kupungkiri, senyum manis yang selalu tersungging di bibirmu itu mampu membuat semangatku terpacu. Hingga tak terasa hampir 24 bulan lamanya kusimpan cinta dalam diamku ini padamu. Sampai-sampai aku tak mempedulikan perempuan yang keluar masuk singgah di hatimu. Keras kepala memang, tapi inilah aku.

Hingga tiba suatu hari dimana aku merasakan letih berkepanjangan dengan tanpa alasan. Penantian tanpa kepastian ini membuatku merasa bodoh. Haha. Dan aku sudah cukup muak.

"Seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain; tapi kita tidak membuat sinyal, kita pun tidak mengucapkan sepatah kata pun, kita tidak punya apapun untuk dikatakan." - Oscar Wilde

Aku menyerah, Sa...
Aku harus bangkit dari keterpurukan ini. Agar hidupku tak melulu soal mimpi tentangmu.

Orang yang jatuh cinta diam-diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan. Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian. - Raditya Dika, Marmut Merah Jambu
Pada akhirnya aku harus menyadari bahwa bahagia dalam cinta dalam diamku ini adalah merelakanmu .
Melepaskan rasa yang tak diizinkan Tuhan untuk kau balas.
Tapi, terima kasihku untukmu :) untuk kamu yang telah mengajariku apa arti pengorbanan cinta, juga bagaimana cara untuk merelakan orang yang sesungguhnya kita sayang bahagia walau tidak bersama kita. Aku yakin suatu saat kita kan temukan jalan bahagia masing-masing, walau tak bersama.
Selamat tinggal cinta keduaku. Selamat tinggal cinta dalam diamku yang mungkin saja tak pernah kau tahu.~

No comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com