Pages

Sunday 20 July 2014

Renungan


Ketika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir.
Tapi jika sebuah telur dipecahkan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir.
Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam.

Allah tidak menjanjikan bahwa :
Langit itu selalu biru.
Bunga selalu mekar.
Mentari selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi :
Pelangi disetiap badai.
Berkah disetiap cobaan.
Jawaban disetiap doa.

Jangan pernah menyerah dan terus berjuanglah.

“Life Is So Beautiful”

Hidup bukanlah tujuan, melainkan perjalanan maka nikmatilah.
Hidup adalah tantangan, hadapilah.
Hidup adalah tugas, selesaikanlah.
Hidup adalah cita-cita, capailah.
Hidup adalah misteri, singkaplah.
Hidup adalah kesempatan, ambillah.
Hidup adalah janji, penuhilah.
Hidup adalah keindahan, bersyukurlah.
Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

Saturday 19 July 2014

Hal Paling Berharga



Tak selamanya hal berharga itu identik dengan nominal. Tak selamanya juga bahagia ditentukan dengan berapa banyak angka berjajar rapi.

Bahagia itu sepintas seperti tujuan. Tapi menurutku bahagia ialah keseharian. Bukan bagaimana kita menghampirinya, tapi bagaimana kita menaruh rasa bahagia itu di dalam hati. Jadi dengan demikian kita bisa membawa bahagia itu kemanapun kita pergi.

 Kalau ditanya hal paling berharga yang buatku bahagia yang aku punyai saat ini, jawabanku adalah sahabat. Kenapa? Kalian yang pernah ngerasain hangatnya atmosfir persahabatan pasti ngerti kok.

Menurutku sahabat ialah orang yang selalu ada disaat apapun dirimu berada. Mereka gak akan ninggalin kamu sendirian saat kamu sedang terpuruk. Mereka akan menemanimu dengan kesabarannya merangkul pundakmu dan menerbitkan senyum yang tlah terbenam oleh kesedihanmu. Ia juga akan dengan senang hati mengucapakan selamat saat kau sedang berbahagia. Dan dengan sikap mengayomi ia akan menjagamu agar tetap menapak tanah meskipun ia tahu bintang terlalu indah untuk tak digapai.
Sahabat tak segan-segan menamparmu ketika kamu salah jalan, tapi ia tidak pernah marah. Bukannya malah menusukmu dari belakang. Ia tetap membimbingmu menapaki terjalnya jalanan hidup. Dalam kondisi apapun, dia selalu ada buatmu. Sahabat itu ialah orang yang asik buat diajak seru-seruan, gila-gilaan bareng. Gak malu-malu buat ngelakuin hal bodoh hanya untuk membuat sahabatnya ketawa.
Nggak begitu mengherankan kalo aku punya chemistry yang kuat dengan sahabat-sahabatku. Misalkan nih ya, aku mimpi buruk tentang dia, ternyata dia sedang ada masalah. Sakitpun bisa bebarengan walau jauh :’) *duhduh. Yang paling penting, kalo ngobrol selalu nyambung arah tujuan pembicaraannya kemana meskipun masih tersirat :D
Hal lain yang lebih membuatku bahagia adalah mempunyai sahabat yang selalu membimbingku dalam kebaikan. Aakkkk.... Aku sayang kalian {}

Sahabatku, segalanya bagiku.
Lafyuu gaess *ketjup satu-satu*

Empat Sentimeter :D
Maya - Yola {}
4cm Narsis Maneh -_-
RinD :*
Elma Elmo :*

Tuesday 15 July 2014

Terima Kasih, Ummi



Satu senyuman yang menguatkanku ketika ku terjatuh. Satu sentuhan yang membuat luluh segala amarahku. Satu dekapan yang membuatku sungguh sangat bersyukur bisa merasakan rasa nyaman yamg sesungguhnya. Segala tentangmu takkan pernah lepas dari daftar orang yang paling kucintai di dunia ini, Ibu. Ibuku adalah sosok wanita tangguh, pekerja keras,  pantang menyerah, penyayang,  lembut, motivator dalam hidupku, tentu saja.

Sejak kecil Ibu selalu mengajariku bagaimana menjadi anak yang baik, suka menolong, ramah, dan seambrek attitude baik lainnya yang harus kuterapkan sehari-hari. Dengan hijab yang dikenakannya, beliau lebih senang dipanggil ‘Ummi’ oleh anaknya. Pernah kejadian dulu, sewaktu aku masih berumur 5 tahun, aku dibelikan 2 pasang baju baru oleh bulik (adik perempuan bapak). Aku sangat senang, sehingga saat main aku sering memakainya. Suatu saat Ummi memegang kedua pundakku dengan jongkok dan berkata denagn suaranya yang lembut “Dik, baju yang dibelikan bulik kemarin kan ada 2, yang satu Ummi kasihkan ke mbak Sri (teman bermainku saat itu), kan adik kebesaran, nggak papa kan?”
Seketika aku marah ke Ummi, “Tapi kan mi, itu baju kesukaanku. Yang besar kan bisa disimpan biar bisa dipakai nanti. Kok Ummi ngasih baju itu ke mbak Sri nggak izin aku dulu sih!”, kataku sambil mendengus kesal.
Dengan tersenyum Ummi memberikan penjelasan padaku, “Bajunya adik kan banyak, masih bagus-bagus semua. Adik bisa milih baju mana yang mau adik pakai. Ummi kasihan sama mbak Sri, tiap main sama adik Ummi lihat bajunya jarang ganti. Adik juga tahu kan keseharian bapak ibunya mbak Sri seperti apa.”
“Dik, hidup itu harus saling berbagi dengan sesama. Adik nggak boleh pelit, belajar peduli dengan oranglain.”, imbuhnya.
“Tapi kan mi....”, sanggahanku terpotong dengan nasehat Ummi, “Kesayangan Ummi harus nurut sama apa yang Ummi minta. Kalau adik ikhlas nanti Inshaa Allah akan diganti dengan yang lebih baik lagi sama Allah, ya?”
Dengan keadaan masih jengkel dan cemberut aku menghambur dipelukan Ummi.

Sungguh kejadian yang masih dan sangat kuingat sampai hari ini. Satu pelajaran yang dapat saya ambil dan terapkan dari seorang malaikat tanpa sayapku; Ibu. Tolong menolong adalah bagian dari kehidupan kita. Saling membantu orang yang membutuhkan, nggak harus nunggu diminta, tapi kita harus peka. Terima kasih, Ummi untuk pelajaran berharganya. Maaf dulu adik pernah membantah dan menanggapi nasehatmu dengan marah-marah. Tapi sekarang aku mengerti dan berjanji akan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terima kasih, Ummi.


kesayangan {}

Friday 11 July 2014

Bedebah!



Pembodohan yang terus menerus terjadi dan masih saja mendominasi pola pikir yang tak kunjung kritis dengan perbaikan. Hanya bisa jadi bebek yang suka digiring kesana kemari. Jalanmu seperti ditentukan oleh orang lain. Padahal masing-masing dari kita adalah seorang pemimpin. Lebih buruk dari sampah; kalian-kalian yang dengan mata terbuka sengaja mengadu domba sehingga terjadi perpecahan diantara saudara sendiri. Pun dengan kalian yang tanpa berpikir panjang segera ikut-ikutan meneriakkan segala macam caci-maki bahkan tak ragu untuk menginjak-injak hati ‘saudara’ yang kalian musuhi tanpa sebab. Inginnya dipandang sebagai pahlawan. Tapi maaf, bagiku kalian tak ubahnya bagai seorang pecundang.



Persetan dengan kalian semua!

Euforia hiperbolis. Tolong hentikan. Aku sudah cukup muak dengan permusuhan. Hancurkan sekat-sekat yang menjulang tinggi diantara kita. Kembali hidup harmoni bersandingan dengan kebhinnekaan. Saling menghargai, menghormati, jauh dari ramainya hal-hal hitam yang perlahan menelusup disekitar tanpa kita sadari. Mari segera bangun. Sudahi semua omong kosong dan bualan kalian selama ini. Semoga kita bisa kembali menjalin hati dan merangkul perbedaan. Jangan ada kebencian, jangan pernah. Buka mata, buka hati, buka pikiran. Kita tetap satu dalam keberagaman.
 

Blog Template by BloggerCandy.com