Pages

Monday 22 September 2014

OSPEK III



Rabu, 17 September 2014

Pagi harinya, tubuhku sudah baikan. Tapi masih ngerasa lemes. Ya mungkin gegara aku nggak makan banyak sewaktu malam sebelum api unggun (Ah, bilang aja laper!). Dan (masih) terasa dingin. Rasanya pengen pulang saat itu juga. Akhirnya minta tolong sama Mas Aw buat nganterin pulang. Sebenernya sama anak-anak disuruh makan dulu, tapi aku nggak mau, lagi ngga mood makan, cuma pengen pulang. Yaudah, diturutin lagi sama mas Aw nya.

Dan, hal yang nggak aku pengenin terjadi di jalan. Diikutin lagi sama barang nggak jelas. Yaampun rasanya uring-uringan banget. Tapi aku masih bisa sadar. Ya Allah, Ya Rabb.. Berat banget rasanya.
Nyampe di rumah, nggak berenti minta tolong sama mas Aw. Orang serumah yang nggak tau apa-apa otomatis kebingungan. Aku bertingkah di luar kendaliku. Sebenernya aku emang nggak sakit apa-apa. Tapi gegara hal itu tuh, kata babe aku meringis kesakitan.
Serasa jadi harpot di filmnya yang ke 5, HP and The Order of The Phoenix. Di akhir film ia dirasuki sama musuh bebuyutannya, siapa lagi kalo bukan Voldemort.

I feel you, Harry








Tapi Harry kekeuh menolak segala bujuk rayu si Voldemort. Hatinya masih hidup dan mau terus berjuang melawan. And, in the end... Harry mendapat kekuatannya kembali dari orang-orang yang dia sayang. Ia merasa bahwa Voldemort lah yang lemah.


I also get stronger when I remember this part









Intinya kekuatan itu kuperoleh dari hati. Aku nggak akan mengizinkan siapapun mengambilnya. Fisik bisa saja lemah dan dikuasai, tapi hatiku tetap hidup. Tuhan menguatkan aku dari sana. Percaya, bahwa kekuatan itu ada.
Setelah melewati waktu-waktu sulit, Alhamdulillah atas izin Allah, dia yang menggangguku kembali ke tempat asalnya.
Terima kasih banyak buat mas Aw yang mau nemenin dan ngejaga di saat-saat tersulit. Maapin karena selalu bikin repot :((

Setiap kisah pasti ada hikmahnya. Begitupun dengan kisah hari itu. Banyak pelajaran yang bisa kuperoleh dari kejadian demi kejadian.


  • Satu: Harus banyak makan. Apalagi di saat kita banyak kegiatan dengan kondisi lingkungan yang sangat mendukung untuk sakit. Fisik yang fit itu menunjang jalannya kegiatan yang sedang berlangsung.
  • Dua: Gausah kebanyakan pikiran. Satu per satu hal dijalanin dengan santai. Westalah, seng woles pokok.e
  • Tiga: Mengisi tiap nafas dengan dzikir. Dengan salalu mengingat-Nya, insha Allah hati dan pikiran kita selalu terjaga.
  • Empat: Kalo datang di tempat asing itu baiknya salam dulu sama penghuni di sana, begitupun saat pulang, pamitan baik-baik. Bukannya apa-apa. Kita ini kan hidup saling berdampingan. Logikanya kalo orang asing masuk rumah kita tanpa permisi alias main nyelonong aja, kita pasti nggak suka kan? Nah, itu dia.
Dan banyak hal lain yang nggak bisa disebutkan. Yang pasti semua kejadian di atas semoga membuatku menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Amin, amin yaa Rabbal ‘alamin :’)


 

Blog Template by BloggerCandy.com