Selasa, 16
September 2014
Dingin
terasa menusuk tulang. Tidur kurang tenang karena aku orangnya emang nggak
begitu kuat sama dingin. Barengan mbak Buy juga udah bangun. Kebetulan, minta
anterin ke kamar mandi. Pagi itu masih pkl 04.00, karena sama-sama ngerasa
kedinginan, aku sama mbak Buy memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar area
perkemahan. Olahraga dikit biar tubuhnya angetan.Setelah masuk waktu subuh,
kami sholat. Lanjut aktivitas senam pagi biar nggak kedinginan (lagi).
Seusai
sarapan panitia segera mempersiapkan peralatan untuk penjelajahan. Sebenernya
aku kebagian jaga di pos 5, pos terakhir yang tempatnya di buper. Tapi
berhubung Odi’ kurang tidur selama 2 hari terakhir,ya aku gantiin aja. Jadi aku
jaga di pos 2 barengan sama Mu’in sama Mas Aw. Kita nyantai sih jaganya disana.
Nggak butuh tenaga banyak. Yaudahsi dinikmati aja :D
Siang
hari setelah sholat dhuhur, kami para panitia cewe memutuskan untuk
berjalan-jalan di sekitaran dermaga. Sedikit refreshing. Di tengah jalan, eh
pak ketua sama rambo ikutan nyusul. Aku dan pak ketua telah mencium bau-bau
permodusan di sana. Sumpah, lucu banget liat tingkah laku orang yang sedang
jatuh cinta. Aku inget kata-kata pak ketua kala itu:
“Orang bisa ngelakuin hal bodoh atau konyol di depan orang yang disayanginya”
Bodoh,
aku bisa melihatnya. Walaupun mengelak, tapi tatapan mata abangku satu ini
nggak bisa bohong.
Sore
hari aktivitas dimulai lagi. Yakni games hulahup dan rumput bergoyang. Tapi pas
di tengah permainan ada peserta yang nggak enak badan. Setelah beli obat sesuai
permintaan di puskesmas terdekat, trus tak tungguin dia istirahat. Sambil liat
anak-anak yang lagi ngegames. Rasanya bahagia banget liat tawa lepas mereka;
orang-orang yang kusayangi walau dari jauh. Terkadang, bahagia itu sederhana
tapi mewah rasanya :’)
Malam
hari, agenda kami adalah api unggun dan pensi. Aku nggak ikut terjun di
lapangan, karena ngejaga peserta cewe yang sedang sakit di tenda. Dari sini
bahagia itu benar-benar terasa. Aku memiliki mereka yang begitu membanggakan. Satu
tim yang hebat.
Dalam
sesi api unggun malam itu ada pelangi romantika yang mewarnai kegelapan bumi
perkemahan tempat kita ospek. Berkali-kali abang rambo memperlihatkan
kefrontalan demi kefrontalan yang tanpa sadar aku perhatikan dari atas,
begitupun dengan pak ketua. Asli, malam itu aku sudah greget pengen ngorek
semua fakta yang terjadi. Meskipun berkali-kali mengelak, tapi pada akhirnya
umpanku dimakan juga. Satu kalimat dari pesannya yang buatku ngerasa speechless. Si abang rambo bilang gini:
“Sinar mentari pagi memang hangat dan indah, tapi terlalu menyilaukan.”
Ahzeeeg
abang Rambo jatuh cinta~
Asli.
Kode banget ini mah. Sebagai sahabat aku sama pak ketua bisa apa atuh selain
mendoakan yang terbaik untuknya. *Terharu* Turut berbahagia woy! :’)
Kalo
aku? Adalah pasti kisah yang istimewa. Tapi nggak usah diceritain di sini.
Nggak lulus sensor soalnya :p muehehehe.
Setelah
pensi selesai, aku turun nyamperin anak-anak yang lain. Ikut menghangatkan diri
di deket bara api unggun. Tak berapa lama, aku ngerasa nggak enak badan. Bukan,
bukan sakit. Aku tahu banget. Rasanya nggak nyaman. Kayak ada yang bukan aku di
dalam diriku. Aku minta Siblo buat nemenin aku nemui mas Aris yang kebetulan sedang
berkunjung di sana.
Aku
bilang aja ngga enak badan. Mas Aris pasti udah tau maksudku. Setelah merasa
baikan aku kembali ke tenda panitia cewe. Di sana malah ngga bisa tidur, nggak
tau kenapa. Rasanya nggak nyaman. Aku kembali
menemui mas Aris. Dan aku memutuskan untuk nggak tidur di tenda. Jadilah
semalam aku tidur di luar sama anak-anak yang lagi jaga. Semakin malam, fisikku
semakin drop. Dingin banget. Antara sadar dan nggak sadar. Temen-temen yang
jaga ngerelain jaket, sweater, sarung, apapun yang mereka punya untuk
melindungiku yang sedang kedinginan hebat.
Makasih
banyak Mas Aw, Jaff, Bodong, Umar, Pras, Kamal, udah bikin nyaman dan
melindungiku. Maapin aku yang rewel, kebanyakan maunya :((
Karena
agenda selanjutnya adalah renungan, maka sama anak-anak aku dipindahin di tenda
panitia cowo. Jadilah aku tidur sendirian di sana. Eh, nggak nding. Ada Kitrek
yang katanya lagi nggak enak badan. Yaudahsi, sama-sama lagi nggak fit, kita
tiduran aja.
Sebenernya,
di sana pun tidurku kurang nyenyak. Entahlah, masih kebawa sama yang semalem.
No comments:
Post a Comment