Rabu, 17 September 2014
Pagi
harinya, tubuhku sudah baikan. Tapi masih ngerasa lemes. Ya mungkin gegara aku
nggak makan banyak sewaktu malam sebelum api unggun (Ah, bilang aja laper!). Dan
(masih) terasa dingin. Rasanya pengen pulang saat itu juga. Akhirnya minta
tolong sama Mas Aw buat nganterin pulang. Sebenernya sama anak-anak disuruh
makan dulu, tapi aku nggak mau, lagi ngga mood makan, cuma pengen pulang. Yaudah,
diturutin lagi sama mas Aw nya.
Dan, hal
yang nggak aku pengenin terjadi di jalan. Diikutin lagi sama barang nggak
jelas. Yaampun rasanya uring-uringan banget. Tapi aku masih bisa sadar. Ya
Allah, Ya Rabb.. Berat banget rasanya.
Nyampe
di rumah, nggak berenti minta tolong sama mas Aw. Orang serumah yang nggak tau
apa-apa otomatis kebingungan. Aku bertingkah di luar kendaliku. Sebenernya aku
emang nggak sakit apa-apa. Tapi gegara hal itu tuh, kata babe aku meringis
kesakitan.
Serasa
jadi harpot di filmnya yang ke 5, HP and The Order of The Phoenix. Di akhir
film ia dirasuki sama musuh bebuyutannya, siapa lagi kalo bukan Voldemort.
I feel you, Harry |
Tapi
Harry kekeuh menolak segala bujuk rayu si Voldemort. Hatinya masih hidup dan
mau terus berjuang melawan. And, in the end... Harry mendapat kekuatannya
kembali dari orang-orang yang dia sayang. Ia merasa bahwa Voldemort lah yang
lemah.
I also get stronger when I remember this part |
Intinya
kekuatan itu kuperoleh dari hati. Aku nggak akan mengizinkan siapapun
mengambilnya. Fisik bisa saja lemah dan dikuasai, tapi hatiku tetap hidup.
Tuhan menguatkan aku dari sana. Percaya, bahwa kekuatan itu ada.
Setelah
melewati waktu-waktu sulit, Alhamdulillah atas izin Allah, dia yang
menggangguku kembali ke tempat asalnya.
Terima
kasih banyak buat mas Aw yang mau nemenin dan ngejaga di saat-saat tersulit.
Maapin karena selalu bikin repot :((
Setiap
kisah pasti ada hikmahnya. Begitupun dengan kisah hari itu. Banyak pelajaran
yang bisa kuperoleh dari kejadian demi kejadian.
- Satu: Harus banyak makan. Apalagi di saat kita banyak kegiatan dengan kondisi lingkungan yang sangat mendukung untuk sakit. Fisik yang fit itu menunjang jalannya kegiatan yang sedang berlangsung.
- Dua: Gausah kebanyakan pikiran. Satu per satu hal dijalanin dengan santai. Westalah, seng woles pokok.e
- Tiga: Mengisi tiap nafas dengan dzikir. Dengan salalu mengingat-Nya, insha Allah hati dan pikiran kita selalu terjaga.
- Empat: Kalo datang di tempat asing itu baiknya salam dulu sama penghuni di sana, begitupun saat pulang, pamitan baik-baik. Bukannya apa-apa. Kita ini kan hidup saling berdampingan. Logikanya kalo orang asing masuk rumah kita tanpa permisi alias main nyelonong aja, kita pasti nggak suka kan? Nah, itu dia.
Dan
banyak hal lain yang nggak bisa disebutkan. Yang pasti semua kejadian di atas
semoga membuatku menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Amin, amin yaa Rabbal
‘alamin :’)