Pembodohan yang terus menerus terjadi dan masih saja
mendominasi pola pikir yang tak kunjung kritis dengan perbaikan. Hanya bisa
jadi bebek yang suka digiring kesana kemari. Jalanmu seperti ditentukan oleh
orang lain. Padahal masing-masing dari kita adalah seorang pemimpin. Lebih
buruk dari sampah; kalian-kalian yang dengan mata terbuka sengaja mengadu domba
sehingga terjadi perpecahan diantara saudara sendiri. Pun dengan kalian yang
tanpa berpikir panjang segera ikut-ikutan meneriakkan segala macam caci-maki
bahkan tak ragu untuk menginjak-injak hati ‘saudara’ yang kalian musuhi tanpa
sebab. Inginnya dipandang sebagai pahlawan. Tapi maaf, bagiku kalian tak
ubahnya bagai seorang pecundang.
Persetan dengan kalian semua!
Euforia hiperbolis. Tolong hentikan. Aku sudah cukup
muak dengan permusuhan. Hancurkan sekat-sekat yang menjulang tinggi diantara
kita. Kembali hidup harmoni bersandingan dengan kebhinnekaan. Saling
menghargai, menghormati, jauh dari ramainya hal-hal hitam yang perlahan
menelusup disekitar tanpa kita sadari. Mari segera bangun. Sudahi semua omong
kosong dan bualan kalian selama ini. Semoga kita bisa kembali menjalin hati dan
merangkul perbedaan. Jangan ada kebencian, jangan pernah. Buka mata, buka hati,
buka pikiran. Kita tetap satu dalam keberagaman.
No comments:
Post a Comment