Pages

Tuesday, 30 December 2014

Cang Ci Men #MEmoryeah2014

Tahun 2014 udah mau abis. 365 hari ke belakang udah ngelakuin hal apa aja ya? Emm...

Tahun dua ribu lebih empat belas adalah tahun dimana aku telah menyandang predikat sebagai mahasiswa. Mahasiswa DII Teknik Mekatronika di Akademi Komunitas Negeri Ponorogo. Bersyukur bisa dapat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Bersyukur pula bisa mendapatkan segala macam pengalaman; entah manis, pahit, asem, asin. Nano nano kehidupan mahasiswa dimulai dari sini.

Maka, dipertemukanlah seorang Arum dengan manusia-manusia unik berjenis kelamin laki-laki dan berjumlah 20 orang di kelas Mekatronika. Yep! Sendiri tak mengurangi semangatku menuntut ilmu di kampus Teknik ini.
Rasanya sekelas sama mereka tuh kek paket lengkap. Mereka usil, gengges, raja jahil, aneh, konyol, tapi di balik semua itu mereka adalah pribadi yang asik, keren, orisinil, jujur, dewasa, dan yang paling penting adalah mereka punya sifat mengayomi. Hoho... bisa dibayangkan kan gimana rasanya punya 20 abang di kampus. Hihihi :D

Proud to be part of them
Sebagai mahasiswa baru –yang harus diberdayakan— aku juga belajar berorganisasi dengan masuk dalam keanggotaan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kebetulan juga pada waktu itu BEM sedang merencanakan even perdana yang digadang-gadang akan jadi annual event-nya BEM kampus kami.  Dari organisasi ini saya bisa mengenal pribadi baru dari jurusan sebelah (Teknik Informatika) yang kebetulan jarang ketemu sama anak-anaknya dikarenakan jadwal kuliah yang berbeda.

Lewat kesempatan ini kami semua belajar dari nol bagaimana merencanakan, menyusun, mengeksekusi dan mengevaluasi sebuah even perlombaan se-tingkat Provinsi yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 23 Februari 2014 kemarin. Dengan bimbingan dari senior dan kerjasama panitia, alhamdulillah even ini berjalan lancar. Yaa, meskipun ada beberapa cek cok, meskipun sempat ada perang dingin, meskipun ada yang mewek gegara miss komunikasi sama anggota seksinya :p *hahacurhat*
Inilah organisasi, dan aku merasa sangat bersyukur bisa disatukan dengan orang-orang hebat seperti mereka. Terima kasih untuk semuanya. Kalian keren! :D

Panitia #ACTION2014 (Art and Code Competition 2014)

Dua ribu lebih empat belas merupakan tahun bersejarah. Kenapa? Karena aku baru di approve oleh Kancut Keblenger. Hoaaaah... #AnakBawang :’D
Butuh beberapa bulan untuk merenung, menyepi, nyari wangsit sebelum akhirnya punya keberanian gabung di Komunitas Blogger Kreatif yang ketje asuhannya Kak Irvina. Aku sempat mengurungkan niat untuk gabung. Gimana nggak, aku mikir terus. Dengan alasan aku masih anak bawang dalam dunia per-blogger-an dan aku sempet minder dengan blog-blog Kawancut lain yang keren-keren. Apa aku bisa?
Tapi aku mikir lagi, aku nggak bakal maju kalo ga berani ambil kesempatan ini. Dengan modal nekat dan niat mau belajar jadi blogger yang baik akhirnya secara sah pada bulan September lalu, aku jadi bagian dari Kancut Keblenger. Terima kasih Ka Pin udah ngasih kesempatan berharga ini, semoga bisa belajar banyak dan ilmunya bisa bermanfaat :)

Pamer Kancut

Balik lagi dengan predikat mahasiswa. Semester tiga telah tiba. Tiap-tiap dari kami ditugaskan melaksanakan OJT (On Job Training) selama 2 bulan. Konsekuensi libur tahun baru nggak dirumah -____- *ppfffft

 Bersama dengan 7 mahasiswa gesrek ganteng lainnya, kami ditempatkan di PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group) Pabrik Tuban. Gak kebayang sebelumnya mau ngapain aja disana. Angkat-angkat semen kah? Bersihin pabrik kah? Ato bantu-bantu ibu kantin? Aasli ngaco -__-

Dan bayangan absurd tentang apa aja yang akan kita lakuin disana buyar sudah. Pertama kali nyampe tkp cuma bisa mangap-mangap sambil goyang dumang #halah #wuopoiki -,-

Gak nding. Yakan namanya juga anak baru, jadi maklum suka heran liat barang-barang yang gak bisa kita jumpai tiap hari di rumah :D

Kami memang butuh adaptasi.

Butuh Motivasi Adaptasi
Penampakan Pabrik dari Luar
Penampakan Pabrik dari Atas

Diletakkanlah kita di ruang CCR (Central Control Room) lantai 3 di bagian PISK (Pemeliharaan Instrumen & Sistem Kontrol) 3 – 4. Dipertemukan sama orang kantor yang –kupikir lebih waras dari teman-teman– dan ternyata mereka tak kalah gesrek gantengnya dengan teman-teman sekelompokku :3 #Aaaaaaa

Betapa sungguh Tuhan sayang padaku dengan menempatkanku di tengah-tengah mereka. Manusia-manusia konyol dengan bakat dan keahlian yang super di bidangnya.

Pernah pas pertama kali diajak survei lapangan, kelompokku diajak naik ke bangunan preheater. Dari atasnya kita bisa liat Tambang Pabrik, Pelabuhan Semen dan Pantai yang membentang di seluas mata memandang.

Tiba-tiba Pak Ken –yang katanya lebih suka dipanggil ‘mas’ atau ‘bro’– (Pembimbing kelompokku) nyeletuk, “Ayok yang mau nyobak bungee jumping dari atas sini dipersilakan.”

Aku membalas dengan tatapan sinis, “Pak, kami baru dua hari disini. Yakali pulang mau ninggal nama doang. Abis jatoh langsung wassalam.”

Beliau menjawab dengan entengnya, “Yakan gakpapa jatohnya barengan berempat. Sakitpun bisa dirasain bareng-bareng. Daripada jatoh sendirian hayo?”

Temen-temenku dengan polosnya meng-iya-kan pernyataan dari Pak Ken, kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk membully diriku (maklum saya makhluk langka di dalem pabrik, baca: perempuan)

Dia nanya, “Apa mau turun pake crane? Ntar digantung sampe bawah?”

Dengan muka bodoamat aku jawab, “Oh nggak usah, makasih. Aku udah sering digantung.”
Sebuah jawaban singkat yang menimbulkan ejekan berkepanjangan dari pembimbingku -______- #ahsudahlaah


 



Yosh!
Itulah sedikit cerita kenangan yang kualami selama tahun 2014. Kalo kamu? :D

Yuk, Kawancut ikutan #MEmoryeah2014 dan Project #1Day1Dream dari Kancut Keblenger. Hadiahnya waw loh ;D

Cek disini: Kancut Keblenger :)

Wednesday, 24 December 2014

OJETE

Hoaaa....
Gak kerasa udah sebulan belajar hidup mandiri di kota orang :’) #halah
Ini ceritanya dalam rangka On Job Training (OJT) dari kampus. Ini pertama kalinya saya jauh dari rumah -_- *Fufufu

Bareng 7 mahasiswa gesrek ganteng lainnya, tinggallah kami bersama dalam satu rumah kosan di daerah Temandang. Selama di Tuban kami tinggal di rumahnya Mak Ji, begitulah ibu kos kami biasa dipanggil. Tempat kosannya nyaman, deket toko, warung, pasar. Jadi kalo butuh apa-apa gak perlu khawatir.

Perjalanan kami dimulai pada tanggal 1 Desember 2014. Dari Ponorogo kami berangkat menuju Semen Indonesia di pabrik Gresik untuk pengarahan dan merampungkan administrasi.
Ohiya, #fyi kami ojt di Semen Indonesia Pabrik Tuban yang belokasi di Kerek, Tuban, Jawa Timur. Jarak dari kos menuju tempat ojt juga lumayan jauh, sekitar hampir 2 km. Jangan harap ada kendaraan antar jemput, untuk bisa sampai pabrik atau pulang ke kosan kita harus nyari tebengan. Ini pengalaman pertama bagiku. Meskipun awalnya harus jalan kaki sambil nunggu, karena belum terbiasa hal ini membuat kakiku pegal-pegal, tapi menyenangkan :D
Diberkatilah bapak-bapak yang mau ngasih tebengan selama kami disana :’D

(9'o')9
terbiasa jalan kaki



nunggu tebengan

tampang tampang dapet tebengan :D


Di sana, dipertemukanah kami dengan Bapak Sumanto sebagai Kepala Seksi di Seksi Pemeliharaan Instrumentasi dan Sistem Kontrol 3-4. Dan Pak Asep, Pak Kencana (Biasa dipanggil Pak Ken atau Pak Sogol Senior), Pak Hendri (tapi yang ini lebih pantes dipanggil ‘mas’, sih :D), Pak Surur, Pak Hari, Mas Agus dan Mas Budi (duo sogol maut) sebagai penghuni CCR 3-4. Mereka adalah pribadi yang easy going, asik, seru, dan yang paling penting adalah orangnya gesrek ganteng-ganteng :D
Lucky me :’)
Oleh Pak Manto kami dipasrahkan kepada Pak Asep untuk membimbing kami selama di sana. Bersyukurlah kami yang dapat kesempatan menggali ilmu dengan beliau. Asli Subang yang jarang ngomong pake bahasa jawa, tapi kelihatannya udah beradaptasi sama lingkungan yang orang-orangnya nyerocos pake bahasa jawa :D

Seminggu pertama ojt bisa dibilang sebagai proses adaptasi dengan lingkungan pabrik. Selain diberi materi kami juga diajak survey ke lapangan. Pertama kali kami survey lapangan, kami diajak ke Preheater Tuban 4 oleh Pak Ken (karena pada hari itu pak Asep sedang cuti). Bangunan tertinggi pabrik Semen dengan pemandangan keren dari atasnya. Gimana nggak keren, pelabuhan semen dan laut kelihatan dari sanaaa! Subhanallah :’)

Satu bulan berjalan begitu saja. Kami telah merasakan suka dan duka. Mulai dari jalan jauh sampek deket pabrik baru dapet tebengan. Pulang dari pabrik ke kosan jalan kaki pun udah pernah. Betapa strongnya kakiku... #halah
Tapi tetep semangat dong..dong..dong.. Kapan lagi dapet kesempatan belajar di perusahaan se-keren Semen Indonesia dengan pembimbing se-kece Pak Asep. Jadi, harus memanfaatkan waktu 2 bulan yang singkat ini dengan sebaik-baiknya. Biar nggak nyesel nantinya :)

Yosh...
Ganbatte Kudasai! (9’o’)9

Wednesday, 12 November 2014

YUI – YOU (Lyrics)


YUI – YOU
Single: HELLO ~Paradise Kiss~
Album: HOW CRAZY YOUR LOVE


Romaji
Zutto matte ita no Ienakatta kedo
Tarinai hibi wo sotto
Umeru you ni Waratteta
Fureru dake de Kowareta
Yubisaki kara Hanarete Kieta
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume wo mitai no
Konna ni Kirei na akari tomoshitara
Utsumuiterarenai desho?
Motto shiritai koto Ikutsu mo aru no
Nakushita wake ja nai
Moto no basho he Modoru dake
Chigau hito wo Aishita
Wakaru you na ki ga shite Naita
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume nado nai wa
Donna ni Kirei na akari tomoshite mo
Kagami no mae tachidomaru
Jishin nante nai no Kitto dare mo onaji hazu…
Anata no yokogao Omoi dashite ita no
Itsumademo Anata wo wasurerarenai mama
Yume no tsudzuki wo sagashita
Kowai mono nante Nakunaranai’n da
Atashi ni mo wakatte kita wa
Utsumuiterarenai desho

Terjemahan Indonesia
Aku selalu menunggumu walau tak bisa kukatakan
Aku tertawa untuk menutupi secara perlahan
Hari-hari tak berharga yang kulalui
Dengan mengalaminya saja pun aku hancur
Berawal dari ujung jari, kita berpisah dan menghilang
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Aku ingin melihat mimpi yang indah
Jika kunyalakan cahaya yang indah ini pun
Kamu tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?
Banyak sekali hal-hal yang ingin lebih kuketahui
Ini bukanlah alasan kenapa aku menghilang
Aku hanya kembali ke tempat aku berasal
Aku telah mencintai orang yang berbeda
Aku rasa aku mengerti, karena itu aku pun menangis
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Tak ada lagi mimpi yang indah
Seindah apapun cahaya yang kunyalakan
Aku hanya akan terhenti di depan cermin
Aku tak punya kepercayaan diri, setiap orang pun pasti merasakan hal yang sama
Tiba-tiba aku teringat sisi wajahmu
Sampai kapan pun tanpa melupakan dirimu
Aku mencari kelanjutan mimpi ini
Hal yang menakutkan tak akan menghilang
Aku pun telah mengerti
Kau tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?

 

Monday, 10 November 2014

Aku Sayang Ayah



Di suatu malam, terlihat seorang anak perempuan sedang menangis dan menghambur di pelukan lelaki yang amat disayangnya. Dengan disaksikan cahaya temaram dari sang rembulan malam itu, ia mencoba menceritakan apa yang membuatnya bersedih. Meski harus terbata-bata karena tersengal oleh air matanya ia seperti mengeja kata demi kata. Lelaki tua tadi dengan sabar mendengarkan dan sesekali mengelus lembut ujung kepala sang anak.

“Ayah, aku takut”, gadis kecil itu memulai percakapan.

“Sayang, sesungguhnya rasa takut itu hanyalah ada di alam imajimu saja. Kan ayah sudah pernah bilang sebelumnya, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang membuatmu khawatir. Apa sebenarnya yang membuatmu takut?”

“Aku takut, aku tidak bisa menjadi seperti yang ayah pinta. Aku takut tak bisa jadi anak yang ayah banggakan”, balasnya masih sambil sesenggukan.

“Nak... Apa ayah terlalu menuntut? Ayah bersyukur karena kamu sudah jadi anak yang baik. Ayah hanya minta kamu terus jadi anak yang baik, berguna bagi sesama, hanya itu. Jangan terlalu memaksakan dirimu. Pasrahkan semuanya pada Allah, kamu punya Allah disini, di dalam hatimu. Jangan takut lagi yah?”, nasehatnya.

Hal sebenarnya yang menjadi alasan utama air matanya menetes masih ia simpan rapat di dalam hati. Tak kuasa kalau ia harus mengatakan yang sejujurnya. Ia pikir semua ini sudah cukup membuatnya tenang.
Dengan demikian ia telah mampu mencuri sekian menit kedamaian dari padatnya kesibukan hariannya. Sibuk kuliah, sibuk mengerjakan tugas, sibuk rapat ini lah rapat itulah; monoton. Dimana sepulang dari kampus ia hanya menjumpai ayahnya yang sedang rebahan di kasur tua, mengusir lelah.

Ya, gadis kecil itu aku. Dan ayah yang penyabar tadi adalah ayahku. Pikiran jauh menerawang belasan tahun yang lalu. Aku rindu jadi gadis kecil yang ayah manja. Yang selalu ada di setiap derap langkahnya. Sekarang gadis kecil ayah sudah besar, tapi ia tetap menyayangi ayah sama seperti dulu, tak kurang dan tak lebih. Semoga engkau selalu diberi kesehatan hingga kelak engkau akan kubahagiakan sebagaimana bahagiaku karenamu sewaktu kecil dahulu. Aku sayang ayah :)

Tuesday, 4 November 2014

Halo, Jogja!




Baru juga sehari difollow @Blogger_Jogja di twitter, eh besoknya langsung berangkat ke Jogja aja :D
Ahahah, nggak nding. Liburan ke Jogja emang udah direncanain jauh-jauh hari sebelumnya. Sebenernya tugasku cuma mendampingi adik yang sedang study tour.
Yaweslah, sekalian refreshing. Meskipun awalnya agak nyesel soalnya jadwal tour ini crash sama jadwal baksosnya anak-anak BEM AKNP. Tapi yo mau gimana lagi, hidup ini kan pilihan #ciee #pesanmoral

Sabtu, 1 November 2014

Tujuan pertama kami adalah Candi Borobudur. Yep! Indonesia punya ini mah. Sarpras di sana sudah lebih baik dibandingkan dengan terakhir kali waktu aku berkunjung (waktu itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar) #yaiyalah !
Meskipun begitu, nyampe sana tetep terpesona sama pemandangan sekitar dilihat dari atas candi. Bener-bener awseeeem !









Indin sama Ius

Selanjutnya kami pergi ke Keraton Yogyakarta. Kami kurang beruntung karena alun-alun saat itu sedang dalam perbaikan. Karena waktu sampai di sana sudah siang, maka panas pun semakin menyengat. Angin yang berembus membawa debu-debu pasir yang menyebabkan keadaan semakin gerah. Namun tak menyurutkan semangat anak-anak menikmati liburannya.



ciat ciat ciat
Tujuan ketiga adalah Malioboro. Menembus panasnya Jogja di siang hari, mau tak mau harus nemenin adek sama ponakan muter-muter nyari oleh-oleh. Tak berapa lama kami kembali dan meneruskan perjalanan ke tujuan terakhir.

Dan, wallaaaa.....
Nyampek juga di Pantai Parangtritis. Ngademin hati sama pikiran, sambil nemenin adek main basah-basahan (bilang aje lo lagi galau, nyet!).
Ahsudahlaaah... Mau dikatakan apa lagi. Emang udah gitu bawaan dari sononya.
Liat gunung, galau. Liat langit biru, galau. Apalagi dikasih pantai sama sunset. Waaaa... jangan ditanya, arek siji iki mesti melowne.

Ah, wis ah..

Ini ada beberapa gambar favorit yang ane dapet di sana. Btw, Special thanks buat Dek Candra sama Dek Nisa udah mau jadi korban, wkwk :p


sukses ya dek!       
 
ihirrr

:')



 
terima kasih untuk senjanya :)

Terima kasih buat segalanya...
Jogja memang Istimewa! :*
Semoga bisa main kesana lagi bareng orang-orang tersayang :)

Sunday, 26 October 2014

Jalan Yang Kau Pilih



Senyummu masih terbayang di langit-langit kamar
Bahkan tergambar jelas di ruang hati yang samar
Tawamu yang renyah seringkali menggaung di telinga
Ceritakan tentang cinta semu; bagai fiksi belaka

Aku disini sendiri, masih mengemasi sisa-sisa setia
Dan kau tetap kukuh dalam abai yang kian mengemuka
Tentang rindu yang inginkan sosokmu seperti dahulu
Namun kau lebih memilih untuk memerdekakan hatimu
                                                          
Kini mentariku mati
Hati bagai berjalan dalam lorong gelap
Menyusuri tiap derap langkah yang semakin jauh
Satu genggam yang ku angan
Satu peluk yang ku ingin
Damba hanya sebatas pinta; tak memihak kita

Engkau memilih jalan berbeda, pada akhirmya
Ragamu pergi, namun tak benar-benar pergi
Bahkan wangi tubuhmu masih jadi bara cinta
Pastikan dirimu baik-baik saja di sana
Demi aku, wanita yang pernah kau cinta
 

Blog Template by BloggerCandy.com