Pages

Tuesday, 5 May 2015

Teruntuk Kesayangan



Bagaimanapun aku terlalu lancang karena telah berani mengirim surat ini, setelah apa yang kulakukan padamu semalam.

Sungguh, sayang..
Bukan maksudku benar-benar marah. Aku hanya berusaha mencuri seluruh perhatianmu; meskipun ternyata caraku memang salah.
Terkadang aku bosan dengan segala. Kamu pasti pernah merasakannya bukan?
Menyebalkan memang jika disaat kita terlalu egois untuk dimengerti tetapi kita lupa bahwa seseorang tersebut juga butuh kita mengerti.
Bukankah menyesal memang lebih baik untuk saat ini ketimbang hanya saling berdiam dan menutup diri hingga kita menjadi asing satu sama lain?

Oh, Sayangku...
Rindu ini benar-benar tak tahu malu.
Terlalu sulit diajak bekerja sama untuk mendiamkanmu barang semalam.
Sampai sampai ia merengek sepanjang malam minta ditenangkan, dan itu sungguh sangat mengganggu tidurku.

Maka bersama dengan kedatangan surat ini, sudikah kamu kembali di sisiku untuk menimang rindu?
Kutawarkan bangku untuk kita kembali duduk bersama menenangkan anak-anak pilu.

Percayalah,
Sengambek-ngambeknya aku padamu,
Aku benar-benar tak ingin kehilangan dirimu yang mencintaiku.

4 comments:

 

Blog Template by BloggerCandy.com