Bagaimanapun aku terlalu lancang karena telah berani
mengirim surat ini, setelah apa yang kulakukan padamu semalam.
Sungguh, sayang..
Bukan maksudku benar-benar marah. Aku hanya berusaha
mencuri seluruh perhatianmu; meskipun ternyata caraku memang salah.
Terkadang aku bosan dengan segala. Kamu pasti pernah
merasakannya bukan?
Menyebalkan memang jika disaat kita terlalu egois
untuk dimengerti tetapi kita lupa bahwa seseorang tersebut juga butuh kita
mengerti.
Bukankah menyesal memang lebih baik untuk saat ini
ketimbang hanya saling berdiam dan menutup diri hingga kita menjadi asing satu
sama lain?
Oh, Sayangku...
Rindu ini benar-benar tak tahu malu.
Terlalu sulit diajak bekerja sama untuk mendiamkanmu
barang semalam.
Sampai sampai ia merengek sepanjang malam minta
ditenangkan, dan itu sungguh sangat mengganggu tidurku.
Maka bersama dengan kedatangan surat ini, sudikah
kamu kembali di sisiku untuk menimang rindu?
Kutawarkan bangku untuk kita kembali duduk bersama
menenangkan anak-anak pilu.
Percayalah,
Sengambek-ngambeknya aku padamu,
Aku benar-benar tak ingin kehilangan dirimu yang
mencintaiku.
Wah ayo dong baikan aja, Ga usah pake ngambekan gitu.. huhuhu :D
ReplyDeleteAhaha.. Jadi malu :3
DeleteSemoga ia membaca guratan keresahan ini :'D
ReplyDeleteSemoga :'D
Delete