Pages

Sunday, 23 June 2013

Melepaskan Bukan Berarti Menyerah

Terkadang kamu harus berhenti peduli pada seseorang, bukan karena membencinya, tapi karena dia tak pernah menyadari pedulimu.

Terkadang kamu memilih untuk meninggalkan seseorang , bukan karena kamu berhenti mencintai, tapi kamu merasa tak lagi dihargai.

Terkadang lebih baik menjauh dari dia yang kamu cintai, bukan karena berhenti mencintai, tapi karena harus melindungi diri dari luka.

Menyakitkan ketika kamu selalu mengingat seseorang di setiap harimu, tapi dia menyadari hadirmu hanya di saat dia membutuhkan sesuatu darimu.

Mengapa masih bertahan jika sebenarnya kamu tak diinginkan?
Tinggalkan, semoga kamu menemukan kebahagiaan dengan yang lain...

Jangan terus menangisi dia yang tak dapat kau miliki.
Dia menghampiri hidupmu untuk mengingatkan bahwa yang terbaik telah menantimu di depan.

Jangan takut melepaskan sesuatu yang terus menyakiti.
Kamu tak pernah tahu hal baik apa yang telah Allah siapkan tuk mengganti yang telah hilang.

Melepaskan bukan berarti menyerah. Tetapi lebih kepada memahami bahwa ada beberapa hal yang tak dapat dipaksakan.


Source: Strawberry

Saturday, 15 June 2013

Kucintai Kau Dalam Diam

Untuk kedua kalinya aku berani menjatuhkan hatiku. Untuk kedua kali juga aku berani bermimpi. Berharap saat bangun nanti kamu akan jadi sosok yang hadir sebagai pengisi hati. Meski kutahu, bahwa mencintai kamu tak semudah seperti inginku. Tapi aku tetap bertahan, demi rasaku padamu, Sa.

Hati retak karena tingkahmu harus kurasakan juga. Hal ini terwujud kala kutahu -dari teman- bahwa kamu telah menjatuhkan pilihan hatimu pada dia -yang kurasa hampir sempurna-. Bagaimanapun juga aku turut bahagia atas keputusanmu itu. Walau hati harus bersembunyi dibalik kebohongan atas apa yang dirasa. Karena intensitas bertemu setiap hari di kelas itu merupakan cobaan bagiku. Cobaan yang membuatku harus belajar membedakan mana mimpi, dan mana realita. Meski kuakui ini memang sulit.



Entahlah Sa...
Kali ini kuakui aku belum bisa, hingga pada akhirnya kuputuskan diriku untuk mencintaimu diam-diam. Memang tak bisa kupungkiri, senyum manis yang selalu tersungging di bibirmu itu mampu membuat semangatku terpacu. Hingga tak terasa hampir 24 bulan lamanya kusimpan cinta dalam diamku ini padamu. Sampai-sampai aku tak mempedulikan perempuan yang keluar masuk singgah di hatimu. Keras kepala memang, tapi inilah aku.

Hingga tiba suatu hari dimana aku merasakan letih berkepanjangan dengan tanpa alasan. Penantian tanpa kepastian ini membuatku merasa bodoh. Haha. Dan aku sudah cukup muak.

"Seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain; tapi kita tidak membuat sinyal, kita pun tidak mengucapkan sepatah kata pun, kita tidak punya apapun untuk dikatakan." - Oscar Wilde

Aku menyerah, Sa...
Aku harus bangkit dari keterpurukan ini. Agar hidupku tak melulu soal mimpi tentangmu.

Orang yang jatuh cinta diam-diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan. Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian. - Raditya Dika, Marmut Merah Jambu
Pada akhirnya aku harus menyadari bahwa bahagia dalam cinta dalam diamku ini adalah merelakanmu .
Melepaskan rasa yang tak diizinkan Tuhan untuk kau balas.
Tapi, terima kasihku untukmu :) untuk kamu yang telah mengajariku apa arti pengorbanan cinta, juga bagaimana cara untuk merelakan orang yang sesungguhnya kita sayang bahagia walau tidak bersama kita. Aku yakin suatu saat kita kan temukan jalan bahagia masing-masing, walau tak bersama.
Selamat tinggal cinta keduaku. Selamat tinggal cinta dalam diamku yang mungkin saja tak pernah kau tahu.~

Wednesday, 12 June 2013

My Beloved XII EIB '13 class

Kebersamaan yang terjalin
Tumbuhkan ikatan jiwa dan batin
Setiap detik yang terlewati
Adalah kenangan kita yang berarti

 Jauh bukan berati tak acuh
Kala jarak tak harus mengelak



Kenanglah kawan,
Kita bagaikan sapu lidi yang terikat
Walau sering berbeda pendapat
Tapi kami 'kan tetap satu mufakat

Meskipun pada akhirnya
Putih abu-abu hanya akan jadi cerita
Tapi jangan ragu tuk teriakkan pada dunia
Bahwa 'KITA UNTUK SELAMANYA'


#akutresnokarokowecahEIB :*

Saturday, 8 June 2013

Aku dan Rasaku

 Kisah ini terlalu cengeng saat ku katakan
Perasaan ini terlalu takut untuk ku ungkapkan
Langkah kaki terlalu gontai untuk menghindari
Logika ini terlalu sakit untuk terus memahami


Maka biarkan sejenak ku goreskan jejak hidupku disini
Merenungi sajak-sajak cinta nan penuh elegi
Lupakan segala hal tentangmu dan abaikan
Walau terkadang waktu harus ku paksa untuk mengizinkan

Di tempat inilah aku bertahan dan menepi
Habiskan waktuku tuk temukan hal berarti
Hingga suatu saat kau kan sadari
Akulah perasaan tulus yang tak termiliki



dedicated to: W.R.P.

Wednesday, 5 June 2013

Tahun Pertama Semasa Putih Abu-Abu

   Ketika pertama kali ku injakkan kakiku di gedung sekolah ini dengan berstatus pelajar, aku merasa asing dan berusaha menguasai keadaan di sekelilingku. Mayoritas penghuni sekolah ini adalah laki-laki.Ya, karena aku bersekolah di SMKN 1 Jenangan Ponorogo, dimana dahulu sekolah ini dinamai STM Ponorogo. Memang karena jurusan disini adalah teknik, jadi wajar kalau perbandingan siswa laki-laki lebih banyak dibanding siswa perempuannya. Tapi aku bangga kok bisa masuk di sekolah bergengsi ini. Banyak sekali prestasi yang diraih di kancah lokal maupun internasional. Oh God.. how proud I am to be part of them! :)
   Okey. MOS di hari pertama bisa dikatakan sebagai momen  perkenalan sekaligus penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar. Dimana aku menemukan banyak sekali pribadi-pribadi yang tak kutemui sebelumnya. Iya, kawan-kawan sekelasku memang unik dengan kepribadian khas masing-masing. Dari 35 jumlah siswa di kelas X EIA (Elektronika Industri A) ini, hanya terdapat 5 perempuan saja, termasuk aku. Dari sini kami mulai belajar, bukan hanya belajar dalam segi formalitas. Namun kami juga belajar bagaimana toleransi, apa itu menghargai dan rasa saling berbagi (nyontek pada waktu ulangan misalnya :p). Rasa itu terus terpupuk dala kebersamaan dan kekompakan kelas X EIA. Dengan didampingi oleh wali kelas yang sabar, kalem, penyanyang, yakni; Ibu Sri Wahyuni, kami semakin solid mengukuhkan kebersamaan ini. Seiring berjalannya waktu yang mengharuskan kita berada dalam satu naungan tempat belajar, hingga lama kelamaan rasa sayang itu tumbuh. Rasa memiliki itu terus hadir kepda mereka kawan seperjuangan yang menemani tahun pertamaku di masa putih abu-abu.
Canda, tawa, teriakan, ejekan, kacaunya suasana ruang kelas, gaduhnya kami saat pelajaran -yang kami anggap membosankan- tengah berlangsung. Seakan membuatku enggan beranjak dari posisi seperti ini. Pernah kuberpikir aku ingin selamaya terus begini.
   Tapi mau bagaimana lagi, hidup terus berjalan dan kita harus tumbuh dewasa *usapin airmata* *usapin ingus* *menghela nafas* *lanjut nulis*. Kujadikan guyonan kita di dalam kelas setiap hari itu menjadi suatu kenangan tersendiri.
Setahun berlalu, ketika kami tahu bahwa kita tidak satu kelas lagi, dan itu artinya kebersamaan kami harus berakhir. Rasanya sedih memang, tapi hidup harus berlanjut. :)
   Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ku sayangi. Teman-teman yang menjadi bagian terindah dalam hidupku.Teman-teman yang mengajariku menikmati indahnya kesan pertama dunia putih abu-abu. Kalian takkan pernah kulupakan.

Saat aku ingin mengenang disini
Saat indah sebuah kebersamaan
Aku terlalu sayang...
Kalian yang hadir di tahun pertama
Yang memulai kisah cerita
Yang mengurai kenangan cinta 
Meski waktu memisahkan kita disini
Namun rasa sayang kan tetap bersemayam di hati
Bersama kenangan indah yang tumbuh di relung sanubari
Ada atau tidak ada...
Kalian selalu hadir mengisi
Disetiap ruang rindu di lubuk hati
Seluas harapan dan
secerah warna pelangi di awan
Aku sayang kalian

special dedicated to X EIA '10 class

Semoga sukses kawan. Kita bertemu di lain kesempatan. :)


 

Blog Template by BloggerCandy.com