Kumerindunya saat ku sendiri.
Kuhadirkan sosoknya dalam mimpi.
Kuingin dia selalu ada di sisi.
Kudapati diri hanya mampu bersembunyi.
Kusebut ini cinta dalam hati.
Kuhadirkan sosoknya dalam mimpi.
Kuingin dia selalu ada di sisi.
Kudapati diri hanya mampu bersembunyi.
Kusebut ini cinta dalam hati.
Tiba-tiba datang tanpa diminta.
Masuk ruang hati tiada berketuk sapa.
Lalu terasa tanpa tahu rupa.
Oh, ternyata! Aku jatuh cinta!
Dalam setiap debar yang terasa.
Kumaknai kamu sebagai tersangka.
Bahwasanya hati tlah memilih ruangnya.
Dan kamulah satu-satunya alasan untuk ku mencinta.
Ketika rindu jadi sebuah pemicu.
Gelak tawamu bagaikan candu.
Detak jantung seakan berpacu; bila kau ada di dekat ku.
Sungguh ku menginginkan dirimu.
Kuharap cinta mampu menjadikan kita satu.
Hampir habis daya upaya.
Cinta terkikis hati terluka.
Kini hati tengah bertanya.
Pada sosok mana ia kan terpana.
Pada sebongkah hati yang kesekian.
Aku berharap cinta kan kembali tertawan.
Kucoba melupa cinta lama secara perlahan.
Dan kuucap selamat datang pada cintamu, tuan.
Aku kehabisan kata dalam memaknai rasa.
Tentang cinta pada sebuah cerita.
Tentang rindu yang hanya inginkan jumpa.
Ada hati terpaut pada manis senyumnya.
Aku, kamu, semoga.
Tiada habis membicarakan soal cinta.
Sebab-akibat yang selalu jadi tanda tanya.
Layaknya air mengalir; nikmati saja kemana ia bermuara.
Perlahan tapi pasti kau kan temukan jawabnya.